REFORMED INJILI SUDAH ASUMSI DAN PRESUMSI BAHWA ORANG TIDAK BISA PERCAYA JADI HARUS DISELAMATKAN DULU BARU BISA PERCAYA
Sebelum membaca Alkitab calvinis sudah duluan mahatahu bahwa orang tidak bisa percaya Injil.
Selain itu sudah mahatahu bahwa Alkitab bicara tentang orang2 yang menjadi percaya SETELAH DISELAMATKAN.
Itu asumsi STANDARD Stephen Tong dan kroni2nya di STTRI.
Salah satu pentolan ajaran sesat ini di USA yang suka patenteng ajaran ini adalah James White.
James R. White menulis: “. . . Reformed Christians believe that men believe and choose. It is the order of events that is in dispute. Every Christian has chosen Christ, believed in Christ, embraced Christ, and even more, continues to do so. The question is not ‘must a person believe,’ but can a person believe while a slave to sin? Further, whose decision comes first: the decision of God to free the enslaved, dead sinner and give him the ability to believe, or the free-choice decision of the sinner that then makes him or her one of the elect?” (James R. White, The Potter’s Freedom, Calvary Press Publishing, 2000:184).
Ini asumsi karena dijajah pikiran Jonathan Edwards bahwa orang milih sesuai nature. Karena orang berdosa jadi milihnya cuma bisa dosa melulu.
Alangkah begonya.
Diktum milih sesuai nature sudah menjadi ASUMSI yang MENGATASI segala tata bahasa dan sintaksis dalam firman.
Alangkah liciknya ajaran sesat ini.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home