REFORMED-INJILI?

Monday, July 23, 2012

STEPHEN TONG TIDAK IKUTI FIRMAN ALLAH

Stephen Tong dan kroni2nya di SAAT, Malang dan STTRI mengabaikan, meng-abuse firman Allah terus menerus.

Mereka tidak mengikuti firman Allah tetapi mengikuti dewa TULIP.

Salah satu yang paling jorok yaitu, memaksakan Irresistible grace dipaksakan atas Yohanes 6:44, khusus frase:

ditarik oleh Bapa” yang diabuse untuk mengajarkan regenerasi dan dikasi iman—dari kata ditarik.

Dari kata "ditarik" mereka membeo satu sama lain dan membaca menari sebagai regenerasi atau lahir baru. Lahir baru oleh irresistible grace.

Karena manusia dianggap seperti batu, mati, tanpa ability oleh tuntutan total depravity. Maka harus lahir baru dulu kata kakek TULIP. Jadi lahir baru dulu, dikasi iman, baru bisa percaya.

Akibatnya dari kakek TULIP ini: kata kerja aktif bersyarat response (subjunctive mood) dipermak menjadi pasif indikatif. Celaka. Celaka. Celaka. Firman Allah HARUS DISESUAIKAN TULIP.

Sekarang kembali ke frase yang sering diperkosa: “jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa”.

Kenapa disalin pasif, ditarik?  ASLINYA dalam Greek: INI KATA KERJA AKTIF.

Siapa yang berhak mengubah kata kerja aktif ber-mood potential/subjunctive menjadi pasif?

Mandat dari TULIP. Setan selalu mengubah manambah memanipulasi firman Allah!

Ditarik” (helhuse), helkuse dari helko. Helko, kata kerja aktif indikatif “aku narik (menarik). . .” Kata kerja aktif TIDAK BISA disalin DITARIK! Hanya oleh Setan.

Sedangkan helhuse, yang dipakai dalam ay44 bersifat potensial conditional, dibaca “bisa narik” atau “may draw” tergantung syarat ato conditional respons dari yang akan ditarik.

Kalau yang ditarik itu barang mati seperti batu memang tidak ada respons. Inilah praduga para calvinis reformed injili di SAAT dan di STTRI. Keliru. Keliru besar. SALAH TOTAL! Ini membaca total inability ke dalam ay44. Ini menginjak2 mood conditional daripada helkuse/may draw.

Tetapi yang ditarik itu manusia yang punya kemauan selalu ada respons kemauan.

Helkuse (potential mood) kata kerja bersyarat yang disebut subjunctive—subjunctive menuntut respons kemauan sebagai syarat terjadinya TARIK. Tidak ada unconditional irresistible drawing here!

Tarik bukan unconditional. Tarik bersyarat response. Tarik baru terjadi setelah/pada saat hadirnya response.

Helkuse (may draw), TIDAK BISA diharmoniskan dari dalam ayat ini dengan predestination dan irresistible grace.

Juga tidak bisa diharmoniskan dengan total inability-nya TULIP.

Dari dalam struktur dan natural sintaksis ayat ini IMPOSSIBLE untuk meng-affirm irresistible grace.

Mengartikan “ditarik” yang ber-mood bersyarat potential berdasar respons kemauan, menuntuk pembalikan menjadi active voice dan indikatif mood.

Singkat kata ayat ini harus diinjak2 dipermak disangkali struktur sintaksisnya berdasar subjunctive mood untuk meng-affirm irresistible grace calvinisme reformed injili.

Jerome H. Smith made this excellent suggestion, which I am delighted to share with my readers:

“Logically, Calvinism cannot base absolute sovereignty and absolute predestination or the doctrine of irresistibility upon (or in the face of) the ‘may’ of the subjunctive mood in the probable future third class condition in John 6:44, 65. That would be an absolute contradiction in terms. ‘May’ expresses contingency; the ‘third class condition’ expresses probability, but not certainty, because of the contingency. The ‘third class condition’ asserts that if a condition is met, a certain result will follow. Thus, the Calvinistic position is proven absolutely untenable according to the grammar of Scripture.” (Jerome H. Smith penulis The New Treasury of Scripture Knowledge, Revised and Expanded).

Seluruh jajaran kroni2 Stephen Tong, mulai Tong sendiri dan seluruh dosen2nyu, para pendeta dan mahasiswanya rame meng-abuse, meng-injak2 struktur grammar dan sintaksis  dalam ayat ini yang diberi oleh Roh Kudus, untuk meng-affirm yang berlawanan--Roh mewahyukan helkuse yang AKTIVE VOICE dan dalam SUBJUNCTIVE MOOD.

Oleh jajaran Tong dan antek2nya dipermak menjadi PASSIVE VOICE dan INDICATIVE MOOD. Melawan jelas2 memperkosa struktur ayat ini.

Halo pembeo2 Tong: lo nanyain si Tong apa dia bisa jawab? NO! ZERO!

Halo pembeo2 Tong, dosen2 STTRI, apa jawabmu? NONE. NADA. BIG ZERO!

Halo pendeta2 reformed injili, apa lo kata? Coba lo jawab kalo lo bisa. Lo nga bisa. Lo nga bisa studi firman lo cuman bisa parrotting TULIP.

Kalian tidak bisa baca firman apa adanya--kalian harus bacain TULIP ke semua ayat Alkitab. Kasian.

Booooo siauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu laaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!

1 Comments:

Blogger Hosting Gratis said...

Kalo beri masukan yang sopan mas. Omonganmu itu masih dikuasai hawa nafsu. Bertobat dan minta ampun pada Bapa.

2:58 PM  

Post a Comment

<< Home