REFORMED-INJILI?

Friday, January 27, 2012

CALVINISME SEBUAH HUJATAN

Menurut teolog A. M. Hills Calvinisme adalah sebuah hujatan, karena calvinisme adalah: “. . . the most unreasonable, incongruous, self-contradictory, man-belittling and God-dishonoring scheme of theology that ever appeared in Christian thought. No one can accept its contradictory, mutually exclusive propositions without intellectual self-debasement.”

Dr. Hills menunjukkan bahwa calvinisme semacam ajaran Stefen Tong dan kroninya Daniel Lucas Lukito adalah pemutarbalikkan ajaran Alkitab untuk dicocokkan dengan hujatan dari si Calvin.

Si jahat Calvin ini seorang pembunuh. Dia bersekongkol dengan pemerintah dengan menjadikan gerejanya gereja negara dan tiap anak bayi yang tidak dibaptis maka orang tuanya diancam hukuman mati. Salah satu yang dia bunuh adalah Michael Servetus. Servetus tidak setuju dengan Calvin soal baptisan dan predestinasi. Lalu si Calvin memperjuangkan agar pemerintah membakar Servetus. Ini cara yang si calvin teruskan dari Katolik yang membunuh pihak Anabaptis yang menolak baptisan bayi. Ajaran iblis ini diteruskan dalam gerejanya si Tong dan antek2nya. Mereka teruskan ajaran palsu dari katolik tersebut sampai hari ini. Calvinisme ini benar2 ajaran sesat!

1 Comments:

Blogger presbyterianreformed said...

Hei, apa ini yang saya dengar dari anak iblis? Fitnahan sampah dari sampah yang ditujukan pada John Calvin yang jelas-jelas merupakan The Greatest Theologian in Christian History after Church Fathers. Saya benerin faktanya. Michael Servetus adalah seorang bidat karena menolak keTritunggalan Allah dan mengajarkan unitarianisme yang jelas-jelas tidak Alkitabiah. Saat Michael Servetus sampai di Geneva setelah lolos dari hukuman mati di Austria karena ajaran unitarianismenya, dia malah pergi ke Geneva. Dia ditangkap di situ oleh sidang gereja dan memang itu merupakan tanggung jawab Calvin. Saat sidang gereja menjatuhi hukuman mati dengan membakarnya, John Calvin justru memohon kepada sidang agar diubah menjadi hukuman penggal(dalam hal ini, hukuman penggal lebih manusiawi karena lebih cepat dan tidak meninggalkan rasa penderitaan) tapi ditolak oleh sidang gereja. Bahkan sebelum hukuman mati, Calvin masih mengunjungi Servetus dan berusaha mempertobatkannya agar kembali ke ajaran Alkitab yaitu doktrin Allah Tritunggal, tapi Servetus menolak. Bahkan di akhir hidup, Servetus tetap menyangkal Yesus sebagai Allah dengan menyebutnya sebagai Anak dari Allah yang Kekal, bukan sebagai Anak Kekal dari Allah dalam kalimat terakhirnya. John Calvin memang pemarah terhadap pengajar-pengajar sesat tapi dia digerakkan oleh semangat menjaga kemurnian ajaran Gereja Kristus. Perlu diketahui juga, penghukuman mati pada abad 16 itu adalah sesuatu yang wajar dan tidak bisa disamakan dengan standar zaman ini. Baca buku ini Philip Schaff, ‘History of the Christian Church’, vol VIII. Kau itu tidak tahu apa-apa tentang sejarah. Kau itu cuma katak dalam tempurung. Langsung ngomong ngawur berdasarkan fitnahan-fitnahan orang lain. Ingat Tuhan akan mencatat semua fitnahan-fitnahan palsumu dan menghakimimu di akhir zama kelak. Saya dengan para saksi lain yang setia pada Alkitab akan memberatkan tuntutan anda pada hari penghakiman tersebut. Kecuali kalau anda mau bertobat dari kedengkian dan kebencian anda dan kembali ke Alkitab. Allah itu Maha Suci dan Dia akan menghakimi yang hidup dan mati berdasarkan hukum dan perbuatan.

10:20 AM  

Post a Comment

<< Home